Laman

Kamis, 04 November 2010

Gunung Talamau

Gunung Talamau dengan ketinggian 2982 meter dari permukaan laut (dpl), merupakan gunung tertinggi di Provinsi Sumatera Barat. Karakteristik Gunung Talamau termasuk salah satu dari gunung api, tetapi Talamau termasuk gunung yang tidak aktif. Gunung tersebut menyimpan segudang pesona . Kawasan hutan yang masih perawan, ditingkahi kicauan burung yang bersahutan berpadu dengan keindahan puluhan telaga yang terserak di kawasan gunung, Gunung Talamau berasal dari berbagai jenis batuan, yaitu batuan vulkanik produk Galau (campuran) Talamau, yang dari Major Elemen yang menunjukkan batuan beku di kawasan itu dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu jenis batuan basa (basalt), menengah (andesit), agak asam (dasit), dan granit (asam).

Gunung Talamau ditumbuhi oleh beberpa jenis tumbuhan hutan yang terdiri dari famili Dipterocarpaceae dan hutan famili lauraceae. Famili Dipterocarpaceae terdiri dari tumbuhan kemaduh (Laportea stimulans), markisa (Passiflora sp.), sirsak (Annonaceae), senggani (Melastoma sp.). Di samping itu, bunga edelwis yang tumbuh bermekaran melengkapi jenis tumbuh-tumbuhan yang bermekaran di lereng Gunung Talamau.

Di dalam hutan terdapat berbagai macam aneka satwa seperti burung dan binatang. Satwa burung yang ada adalah: rangkong (Buceros rhinoceros), sempidan sumatera (Lophura inornata), burung alap-alap (Black-thighed Falconet), ayam hutam merah (Red Junglefowl). Sedangkan satwa jenis binatang yang sering terlihat di gunung ini adalah: babi jenggot (Sus barbatus), musang leher kuning (Martes flavigula), owa (Hylobates muelleri), lutung dahi putih (Presbytis frontata), bajing tiga warna (Callosciurus prevostii), dan tupai gunung (Tupaia montana), beruang madu (Helarctos malayanus), musang belang (Hemigalus derbyanus), kucing batu (Felis marmorata), rusa (Cervus unicolor) dan macan dahan (Neofelis nebulosa) yang sering disebut oleh masyarakat setempat dengan harimau Campo.

Selain keragaman flora dan faunanya, di dalam hutan yang ada di lereng gunung ini juga terdapat air terjun yang cukup besar yang oleh masyarakat setempat diberi nama Air Terjun Puti Lenggo Geni. Keberadaan air terjun yang mempunyai tinggi 109 m tersebut, tentunya akan semakin menambah keindahan panorama Gunung Talamau.

Di tengah rimbunnya hutan Gunung Talamau atau tidak jauh dari puncak gunung, terdapat 13 telaga. Ke-13 telaga tersebut adalah: Talago Puti Sangka Bulan, Talago Tapian Sutan Bagindo, Talago Tapian Puti Mambang Surau, Talago Siuntuang Sudah, Talago Puti Bungsu, Talago Rajo Dewa, Talago Satwa, Talago Lumuik, Talago Biru, Talago Mandeh Rubiah, Talago Imbang Langik, Talago Cindua Mato, dan Talago Buluah Parindu. Air telaga yang jernih merupakan salah satu sumber mata air yang sering di manfaatkan oleh para pendaki untuk di konsumsi.

Gunung Talamau terletak di Desa Pinagar, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Untuk mencapai gunung ini bisa dilakukan dari dua arah yaitu dari Rao (Perbatasan Sumut-Sumbar) dan kota Padang. Berhubung dari kota Padang banyak tesedia transportasi yang melayani rute Padang-Pasaman Barat, dengan angkutan umum sekitar 6 jam .

Setelah sampai di lokasi, para wisatawan bisa memulai pendakian. Titik awal pendakian bisa di lakukan dari tiga titik, yaitu: desa Pinagar, Malampah dan Kinali dengan lama waktu pendakian sekitar 12 jam.

Di tempat ini tersedia jasa guide untuk memandu .Disamping itu, juga tersedia 5 pos untuk tempat beristirahat.

Rabu, 03 November 2010

manusia dua rupa

waktu di kelas ditanya, apakah boleh membunuh orang jahat????
secara polos mereka menjawab "TIDAK BOLEH" mencari perhatian atau simpati guru dan itu adalah jawaban yang benar.

tetapi ketika ada seseorang tidak di jalur hukum sedang memberantas orang jahat tersebut, dalam hati mereka akan mendukung.

Rabu, 11 Agustus 2010

Gunung Merapi
















1. Gunung Merapi

salam lestari/salam rimba
sedikit berbagi pengetahuan tentang alam Indonesia. kali ini salah satu gunung yang ada di Sumatera Barat yaitu gunung merapi

Gunung Merapi adalah gunung vulkanik paling aktif yang memiliki ketinggian 2891,3 m dari permukaan air laut. Sebagai salah satu gunung yang paling aktif di Sumatera . Terhitung sejak akhir abad 18 hingga 2008 tercatat kira-kira sudah 454 kali melatus, 50 di antaranya dalam skala besar

Gunung Merapi merupakan objek wisata yang sering dikunjungi oleh pada wisatawan. Gunung Merapi sudah memiliki jalur tetap untuk para pendaki, sehingga memudahkan para pendaki untuk melakukan pendakian. Di gunung ini, terdapat bunga edelwis yang tumbuh bermekaran di sekitar lereng gunung, yang menambah indahnya pemandangan Gunung Merapi.

Tak hanya ramai dikunjungi oleh pendaki2 lokal tapi merapi juga menarik minat para pendaki2 nasional maupun internasional.Selain letaknya yg berdampingan dengan Gnung Singgalang Merapi juga memiliki pemandangan puncak yg unik dan beragam,Merapi juga mempunyai empat puncak dan yang tertingi adalah puncak merpati yg merupakan titik tertinggi sumatrabarat, dari atas sini kita bisa melihat pemandangan kota Bukittinggi nan elok dan klo malam lampu kota bagai naga api,tidak hanya itu, disaat pagi tiba kita akan disugukan dengan pemandangan danau singkarak yang menawan di bungkus deengan putihnya awan pagi Photobucket - Video and Image Hosting , serta pemandangan merapi yg kemerahan di terpa mentari pagi, tapi yg paling di nanti saat pagi menjelang adalah fajar pagi yg muncul bagai pedang membelah lautan dan lama kelamaan akan berobah jadi bola api yg makin lama akan memancarkan cahaya terang yg hangatkan jiwa.

Merapi akan dikerumuni oleh para pendaki pada moment2 tertentu seperti 17-an ,Taon baruan,dll. tapi jgn dikira klo pada hari2 biasa merapi bakal ditinggalin pecinta nya,s

Gunung ini juga berperan penting dalam sejarah-sejarah seperti masjid raya bingkudu salah satu masjid tertua yakni berdiri pada tahun 1823 di kabupaten agam menyimpan nilai sejarah panjang dalam pengembangan agama islam di Kabupaten agam, masjid ini terletak di kaki gunung merapi tepatnya di jorong bingkudu, nagari candung koto laweh kecamatan canduang berdiri di atas ketinggian 1.050 mpdl luas bangunan kira-kira 21 x 21 m tinggi 19 meter dan bahan dasar ijuk

Gunung Merapi berada dekat dengan kota Bukittinggi, tepatnya di sekitar Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia.

Akses untuk mencapai Gunung Merapi:

1. Dari Padang atau bandara Ketaping menuju Gunung Merapi, butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai ke koto baru(kaki gunung).
- travel Rp 18.000
- bus rp 15.000

2. Dari kota Bukittinggi butuh waktu sekitar 30 menit.
- travel Rp 15.000
- bus Rp 10.000

Fasilitas hotel di Kota Bukittinggi dan kota Padang Panjang. Di sepanjang jalan menuju Gunung Merapi, terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan Padang.

pemandangan yang bisa dilihat dari pucak gunung merapi:
- gunung singgalang
- gunung tandike
- gunung talamau
- danau singkarak
- bukit barisan
- kota bukittinggi
- kota padangpanjang
- kota batu sangkar

silahkan mengunjungi...
tetap jaga kelestarian alam Indonesia

Pariwisata Sumatra Barat

Sumatera Barat memiliki berbagai jenis daearah dan tempat wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, diantaranya yang sangat sering dikunjungi adalah sebagai berikut :

1. Danau Singkarak

Merupakan danau yang terbesar di Sumatera Barat dengan panjang 21 km yang terletak di pinggir jalan raya Padang Panjang – Solok. Di sekitar danau terdapat beberapa tempat untuk beristirahat dan bersantai serta tersedia juga berbagai fasilitas sampan, boat dan hotel. Tersedia juga fasilitas untuk mengelilingi danau dengan pemandangan yang indah.

2. Danau Maninjau

Merupakan danau yang cukup indah dan menarik yang terletak lebih kurang 36 km dari Kota Bukittinggi, dapat ditempuh dengan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan sebutan kelok 44 (kelok ampek-ampek). Di danau ini tersedia fasilitas untuk berenang, memancing, sepeda air yang cukup mengasyikan serta terdapat juga hotel dan homestay yang cukup representative.

3. Danau Di Atas dan Di Bawah
Danau Di Atas


Danau Di Bawah

Kedua danau ini dikenal dengan sebutan Danau Kembar. Kedua danau tersebut terletak di Desa Pasar Simpang, Kecamatan Lembayang Jaya, Kab. Solok, berjarak kurang lebih 47 km dari Kota Solok dan 56 km dari Kota Padang. Keunikan dari danau kembar tersebut adalah untuk menuju Danau Di atas, kita harus melalui jalan yang menurun sedangkan untuk menuju Danau Dibawah, kita harus melalui jalan yang mendaki. Di sekitar danau ditanam buah markisa dengan rasa yang manis, sayur-sayuran, dan kentang.

4. Jam Gadang
Jam Gadang merupakan bangunan menara yang tinggi menjulang dengan megahnya, beratapkan khas Minangkabau, terletak di tengah kota Bukittinggi. Jam Gadang menjadi landmark dan lambang kota Bukittinggi, dibangun di atas bukit yang bernama Bukit Kandang Kerbau pada jaman Pemerintahan Belanda tahun 1827 oleh Contraleur (Sekretaris Kota) Rook Maker.

Dari puncak menara kita dapat menikmati dan menyaksikan betapa indahnya alam di sekitar kota Bukittinggi yang dihiasi Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Gunung Sago dan Ngarai Sianok. Selain itu, Jam Gadang juga berguna sebagai penuntun bagi masyarakat sekitar untuk mengetahui waktu. Hal yang unik pada Jam Gadang adalah angka 4 yang tertulis IIII.

5. Benteng De Kock
Benteng ini dibangun di pincak di dalam kota Bukittinggi tahun 1825 pada waktu terjadi perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapan terhadap Belanda. Disekitar Benteng ini masih dapat kita lihat meriam kuno periode abad XIX Masehi. Tempat yang luas ini telah dihiasi dengan taman sebagai tempat ketinggian menyaksikan, Ngarai Sianok dan perbukitan sekitarnya terdapat meriam kuno dan bangunan benteng. Ini merupakan tempat terbaik di Bukittinggi menyaksikan Sunset.

6. Gedung Tri Arga / Istana Bung Hatta

Gedung yang terletak di kota Bukittinggi ini masa dahulu merupakan pusat pemerintahan darurat Republik Indonesia tahun 1947. Hal ini disebabkan oleh agresi Belanda yang ingin memecah belah bangsa kita. Untuk mengenang jasa Proklamator Bung Hatta, gedung Tri Arga diganti nama dengan Istana Bung Hatta.

7. Terowongan (Gua) Jepang

Terowongan ini panjangnya lebih 1.400 meter berkelok-kelok dibuat oleh tentara Jepang pada periode 1942, terletak di tengah taman panorama di Ngarai Sianok di bawah kota Bukittinggi, dengan lebar lebih 2 meter. Di dalam gua terdapat berbagai keperluan ruangan untuk kantor, rumah sakit, makanan dan persenjataan. Pintu masuk gua terdapat dibeberapa tempat, seperti di Ngarai Sianok, di Panorama, di samping Istana Bung Hatta dan di Kebun Binatang Bukittinggi. Rakyat setempat menamakan ini adalah Lobang Jepang.

8. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok terletak di Pusat kota Bukittinggi, membujur dari Selatan Nagari Koto Gadang terus ke Utara, Nagari Sianok Enam Suku dan berakhir di Palupuh dengan panjang 15 km, kedalaman 100 meter dan lebar 200 meter. Ngarai Sianok atau Lembah Pendiam ini merupakan suatu lembah yang indah, hijau dan subur, didasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing yang berwarna-warni dengan latar belakang gunung Merapi dan Singgalang yang menghijau merupakan alam yang mempesona. Keunikan Ngarai ini mudah dicapai, sebuah Ngarai di pusat kota yang tidak ditemui di kota-kota lainnya di dunia. Keindahan alam Ngarai Sianok yang mempesona itu selalu diabadikan oleh wisatawan dengan mengambil foto-foto serta sebagai imajinasi bagi para pelukis. Perjalanan menjelajah dengan melalui jalan setapak di lembah Ngarai merupakan rekreasi yang menarik, bila perjalanan terus keseberang Ngarai dalam waktu 45 menit anda akan sampai di Nagari Koto Gadang sebagai Nagari asal beberapa orang pemimpin bangsa Indonesia antara lain : H.Agus Salim dan Emil Salim.

9. Lembah Anai

Lingkungan Lembah Anai sangat mengagumkan. Hutan tropis yang lebat yang mengesankan dan merupakan hutan lindung. Didasarnya mengalir Sungai Batang Anai dengan airnya yang bening dan kelihatan sebuah air terjun setinggi 40 meter dekat sekali dengan jalan raya.

10. Anai Resort Golf Course
Anai Resort terletak 550 m di atas permukaan laut. Merupakan Golf Course terbaik di Sumatera Barat yang berstatus Internasional dengan 18 hole, dirancang oleh Designer Lapangan Golf International Thomas dan Perret. Berbagai fasilitas terdapat di lokasi bungalow seperti kolam renang alami dan restoran.

11. Embun Pagi

Sebelum mencapai Danau Maninjau kita akan berhenti sejenak di Embun Pagi di desa Padang Gelanggang 24 km dari Bukittinggi untuk menikmati udara yang sejuk dan nyaman sambil memandang keindahan Danau Maninjau dengan airnya yang membiru serta dikelilingi oleh bukit-bukit yang menghijau.

12. Ngalau Indah

Dua km sebelum memasuki kota Payakumbuh dari arah Bukitinggi kita akan sampai ke sebuah gua alam dengan stalagnit dan stalagmit pada langit-langit gua yang cukup menarik. Di dalam gua ini kita akan mendengar suara kelelawar yang berterbangan di sekitar kita dan merasakannya tanpa dapat melihatnya. Di luar gua ini kita akan menikmati taman dengan pohon-pohon yang rindang menambah kesejukan dan keindahan alam.

13. Istana Pagaruyung

Istana ini dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk. Terletak di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar.

Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan. Sekarang rumah gadang yang ada disana merupakan replika dari Istana yang aslinya dengan lukisan di dinding luar dan atap yang menjulang berbentuk tanduk kerbau.

14. Lembah Harau

Merupakan cagar alam dengan bukit kapur yang curam dengan ketinggian 100 sampai 150 m yang terletak 14 km dari Payakumbuh. Disini juga ditemui lima buah air terjun yang selalu mencurahkan airnya yang jernih. Di tempat ini juga tersedia fasilitas untuk berkemah bagi wisata remaja dan kegiatan mengelilingi cagar alam melalui jalan setapak. Direncanakan cagar alam ini akan menjadi taman margasatwa yang pertama di luar Pulau Jawa.

15. Pandai Sikek

Pandai Sikek dikenal sebagai daerah pusat kerajinan ukiran dan tenunan Kain Songket. Pandai Sikek terletak di kaki Gunung Singgalang lebih kurang 10 km sebelum memasuki kota Bukittinggi dengan pemandangan yang indah. Disini kita juga dapat melihat kehidupan masyarakat yang bertani secara tradisional. Desa ini memiliki 1000 buah alat tenun. Lukisan kayu dan perabot rumah tangga juga dibuat disini.

16. Pulau Sikuai

Pulau Sikuai, salah satu pulau yang terletak di sisi barat Pulau Sumatera hanya terletak sekitar setengah mil laut dari kota Padang dan dapat dicapai menggunakan kapal angkutan khusus dengan waktu tempuh 35 menit berangkat dari dermaga airud Bungus. Pengunjung pulau dapat menginap di hotel resort yang dilengkapi fasilitas hotel berbintang dua. Resort ini menyediakan 21 buah cottage dengan kapasitas sekitar 45 kamar. Selain menikmati keindahan pantai dan wisata bahari, trekking mengitari pulau atau menjelajahi hutan alam sampai panjat tebing juga dapat dilakukan oleh pengunjung yang senang petualangan alam.

17. Kawasan Bukit Langkisau
Bukit Langkisau memiliki ketinggian 1.000 kaki yang terletak antara Desa Salido dan Kota Painan-Pesisir Selatan. Selain dapat menikmati pemandangan yang memukau ke laut lepas, kawasan bukit langkisau juga dimanfaatkan sebagai sarana olahraga terbang layang dengan lokasi pendaratan di pantai Carocok atau pantai Salido.

18. Pulau Cubadak

Pulau Cubadak adalah salah satu pulau di kawasan Mandeh – Pesisir Selatan yang telah dikelola menjadi objek wisata berskala internasional oleh investor dari Italia. Resor ini memiliki 13 bungalows dan satu suite dengan arsitektur alam yang didukung oleh beberapa sarana penunjang untuk kegiatan diving, fishing, dan snorkeling. Resor ini dilengkapi pula dengan motor boat, dermaga dan beberapa fasilitas bahari lainnya.

19. Jembatan Akar Pesisir Selatan

Terletak sekitar 30 menit dari Painan, Jembatan Akar merupakan salah satu objek wisata paling unik di Sumatera Barat. Jembatan hidup yang melintasi sungai Bayang ini terbuat dari akar dua bohon beringin yang saling bertautan. Berbeda dengan jembatan pada umumnya yang semakin lama semakin lemah, jembatan akar dengan bertambah usianya pohon beringin semakin bertambah kuat. Konon jembatan ini di desain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan pada awal 1900 an.

20. Selancar dan Wisata Pantai di Mentawai
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan ibu kota Tua Pejat – Sipora berada lebih kurang 135 km dari Kota Padang dapat dicapai melalui laut dengan memakan waktu antara 6-10 jam. Selain memilki pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya, aktivitas wisata atraksi atau bahari yang terkenal adalah kegiatan selancar (surfing) yang dapat dilakukan disekitar pulau Siberut dan Sipora. Akomodasi bagi pengunjung terdapat di beberapa kota kabupaten dan kecamatan.

21. Desa Pariangan di Tanah Datar

Adalah desa tertua di Minangkabau, dimana berasalnya nenek moyang orang Minangkabau, terletak dilereng Gunung Merapi ditepi jalan raya Padang Panjang – Batusangkar. Di desa ini dapat dilihat keaslian bentuk desa adat yang mencerminkan kehidupan sosial Minangkabau seperti Balairung, mesjid, Rumah adat, Lumbung padi yang merupakan unsur pokok dari suatu kelompok sosial orang Minangkabau. Terdapat pemandian air panas, dan beberapa peninggalan sejarah seoperti batu basurek, kuburan panjang yang menurut ceritanya adalah kuburan Dt. Tantejo Gurhano arsitek Rumah Adat Minangkabau.

22. Rumah Peristirahatan Balai Campago

Balai Campago terletak di suatu bukit yang sangat indah dengan udara yang sejuk serta kehidupan bermasyarakat yang aman dan tentram, tepatnya di Desa Campago Cuguak Bulek, Mandiangin Koto Salayan Kota Bukittinggi, 4 km dari pusat kota Bukittinggi. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh dengan angkutan darat dalam waktu 10 menit dari pusat kota Bukittinggi dan 1 jam 45 menit dari Padang. Balai Campago berdiri di atas tanah seluas 8.038 m2 dengan luas bangunan 3.054 m2 terdiri dari 2 buah bangunan VIP, 1 buah bangunan utama terdiri dari 3 kamar Superior dan 17 kamar standar yang semuanya dilengkapi dengan perabot. Fasilitas yang ada di Balai Campago adalah ruang serbaguna dengan kapasitas 40 orang, lapangan tenis, lobby, lounge teras, jogging track, coffe shop outdoor, deck pandang, menara, musholla dan tempat parkir yang memadai. Fasilitas tersebut dalam waktu dekat akan ditambah dengan kolam renang dan taman bermain. Dari Balai Campago dapat terlihat seluruh keindahan kota Bukittingi, seperti 2 buah pegunungan yang berderet melingkari kota Bukittinggi dan rumah-rumah adat yang terhampar di bawah Bukit Campago.

Minggu, 08 Agustus 2010

Gunung Singgalang

Gunung Singgalang dengan ketinggian 2,877 meter dari permukaan laut. Gunung Singgalang secara geografis terletak di Kabupaten Agam. Gunung ini berdiri kokoh tepat berada di sebelah gunung Merapi.

Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Hutan Dipterokarp Bukit adalah kawasan hutan yang terdapat di ketinggian antara 300 – 750. Spesies utamanya ialah Pokok Seraya, Pokok Keruning, dan Pokok Meranti. Hutan Dipterokarp Atas adalah kawasan hutan yang terdapat pada ketinggian 750 – 1,200 meter, spesies utamanya terdiri dari Pokok Meranti Bukit dan Pokok Damar Minyak. Hutan Montane merujuk kepada kawasan hutan yang terdapat pada ketinggian 1,200 – 1,500 meter, spesies utamanya terdiri dar Pokok Mempening, Pokok Berangan, Pokok Damar Minyak, dan Pokok Podo. Hutan Ericaceous atau hutan gunung merujuk kepada kawasan hutan yang terdapat pada ketinggian melebihi 1,500 meter, spesies utamanya terdiri dar Pokok Kelat, Pokok Periuk Kera, dan berbagai-bagai jenis belukar, buluh, resam, paku-pakis, dan Lumut.

Gunung Singgalang, merupakan Gunung api yang tidak aktif. Gunung ini ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan terdapat 2 buah telaga di daerah puncak yaitu “Telaga Dewi” dan “Telaga Kumbang”.

Untuk mencapai lokasi, dari Bandara Ketaping Padang menuju Bukittinggi, perjalanan ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan . Jalur Pendakian bisa dilalui dari 3 tempat, dari Koto Baru (Pandai Sikek), dari Balingka dan dari Toboh (Kenagarian Malalak). Bagi yang mengambil rute pendakian dari Koto baru, perjalanan dimulai dari kota Padang kemudian turun di Koto Baru, perjalaan dilanjutkan ke Pandai Sikek dengan angkutan kota . Rute pendakian dari Balingka, perjalanan dimulai dari padang turun di Padang Luar (Bukittinggi), dari Padang Luar menuju Batu Tagak , dengan menggunakan angkutan pedesaan Batu Tagak-Panambatan. Sementara bagi yang mengambil rute dari Toboh, perjalanan dimulai dari kota Padang kemudian turun di Padang Luar (Bukittinggi) kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Toboh

Lokasi Gunung Singgalang dekat dengan kota Bukittinggi tetapi secara geografis gunung ini terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia.

Fasilitas hotel di Kota Bukittinggi dan kota Padang Panjang. Di sepanjang jalan menuju Gunung Singgalang, terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan Padang

Kamis, 22 Juli 2010

Tiga kali bocor

tetetet

hari senin sial, biasanya sih..... aku ketimpa sial hari senin munkin karena kebiasaan kena hukum pus-up karena sering ga bawa dasi waktu upacara bendera waktu sekolah dulu.

ga tau pada hari senin itu aku pulang kuliah udan larut malam.
sering kali aku ga' tau kalau motor butut wariasan keluarga itu bocor banya. bocor ban ato enga' juga rasanya sama saja
shockbreaker udah mati depan belakang, gggggggggg bunyi batok kepala bising

teman yang mau nebeng bilang.

ahhhhhhh ini udah yang kedua kalinya. terpaksa dorong motor itu dari paling belakang kampus sampe bengkel depang gerbang, lumayan ada tiga kiloan.

kemarin tukang bengkelnya pemuda paruh baya dengan bau alkohol dari mulutnya,
sekarang tukang bengkelnya siswa SMA dengan sendal baru dibeli dan selalu di besikan setiap saat, pamer pada temanya

selang waktu satu hari saja pada waktu yang besamaan dengan kejadian seperti itu juga.
tapi kali ini ditambah dengan bumbu ditelfon tante yang dari kota asal mau berobat kesini juga ga'tau jalan.seedaap...

tepaksa dengan ban yang kempes bruuuum aku bawa ke kosan, pinjam motor teman nemuin tante

udah selesai satu tugas. udah malam ne, mau ga mau cari bengkel malam tu juga kerena besok ujian bahasa inggris paginya

melewati dua bengkel yang kemarin-kemarin. kutemukan bengkel yang tepat bengan laki-laki paruh baya dengan mahkota uban dan teriakan AKU INI SUDAH PENGALAMAN

setelah diperiksa, ditemukan lubang angin disebelah dua buah bekas tempel sebelumnya.
ya udah tempel pak

pria itu sedikit becerita, kalo ada lagi bocor yang dekat sini lagi dek ban dalamnya musti diganti kalo enga' karetnya melar bannya bisa bengkak

ya udah pak usahain aja supaya ga terjadi lagi yang kaya gini pak

tetetet

Rabu, 07 Juli 2010

laporan PKL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fisika merupakan ilmu pengetahuaan yang lahir dari pengamatan terhadap fenomena-fenomena alam yang berperan dalam kehidupan manusia. Fisika dapat memberi pengetahuaan yang penting tentang dunia dimana manusia hidup. Fisika juga berperan untuk menjelaskan ilmu-ilmu lainnya seperti geologi, astronomi, ilmu kimia, ilmu kelautan, telekomunikasi dan sebagainya.

Salah satu bagian dari ilmu geologi dan astronomi yang memegang peranan penting dalam teknologi adalah elektronika. Aplikasi dari elektronika telah banyak melahirkan peralatan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran dengan alat elektronika bekerja dengan cara mengkonversi besaran fisika kedalam bentuk tegangan, arus, atau impedansi. Keluaran dari alat ini bisa dalam bentuk anolog maupun digital tergantung pada interface dari alat.

Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah para jurusan Elektro program studi Elektronika Politeknik Universitas Negeri Padang dan merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan kuliah. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama tiga bulan, dan dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan praktis tentang alat-alat elektronika pada sebuah intansi maupun di lapangan. Kegiatan PKL kali ini dilaksanakan pada LAPAN(Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional) SPD kototabang. Instansi ini menpunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengolahan, perekaman dan pelaporan data meteorologi parameter klimatologi, atmosfer, Ionosfer, Geomagnet dan pemeliharaan alat agar dapat beroperasi sebaik mungkin.

LAPAN SPD Kototabang adalah salah satu stasiun pengamat yang terletak dekat dengan daerah Equator (katulistiwa), tepatnya di Kototabang Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam Sumatera Barat. Stasiun ini berada pada posisi 100,32 BT, 0,23 LS dan ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Pembangunan Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang dikarenakan kurangnya data-data Meteorologi untuk daerah Indonesia bagian Barat. Menurut beberpa ahli menyimpulkan daerah ini merupakan daerah penyimpan bahang (panas) baik panas sensibele maupun panas laten terbesar bagi pembentukan awan-awan raksasa, seperti awan kumulonimbus (Cb) sebab daerah ini terletak di daerah yang dekat dengan Katulistiwa dan letak geografisnya yang unik, yakni diapit oleh dua benua besar (asia dan Australia) dan dua Samudera besar (Pasifik dan Hindia) yang dikenal sebagai kawasan benua maritim.

LAPAN SPD Kototabang ini mempunyai peralatan untuk penelitian bidang fisika. Instrumen yang terdapat pada tempat ini mempunyai standar internasional dan berhubungan dengan bidang kajian penulis yaitu bidang elektronika dan instrumentasi. Penulis tertarik untuk mengetahui dan mendalami peralatan yang ada di sana, terutama alat air glow imager yang berfungsi untuk mengamati perilaku ionosfer(Gelombang-gelombang) diakibatkan oleh cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah Atmosfer atas. Perkembangan ilmu elextronika berhubungan erat dengan kemajuan pada bidang antariksa dan kedirgantaraan. Peralatan elektronika juga memberikan banyak manfaat dan kemudahan-kemudahan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dibidang tersebut.

1.2. Tujuan PKL

Kegiatan PKL ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Memperoleh pengalaman bekerja di perusahaan

2. Mahasiswa dapat mempelajari secara langsung disiplin kerja yang ada di lingkungan perusahaan tempat dilaksanakannya kegiatan PKL.

3. Mahasiswa dapat menjels kan blok diagram pengoprasian Airglow Imager.

4. Mahasiswa dapat membuat laporan mengenai kegiatan yang dilakukan selama PKL.

1.3. Batasan Masalah

Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari tanggal 22 Februari 2010 sampai 22 Mei 2010 pada LAPAN SPD Kototabang yang berlokasi tepatnya di Kototabang Kecamatan Palupuh Kabupaten Agam Sumatera Barat. Pada kegiatan PKL ini penulis menjadi peneliti semua peralatan yang ada pada intansi tersebut setelah dua minggu barulah penulis dikhususkan pada alat alat saja Air Glow Imager. Penulis pada saat melakukan PKL dibimbing oleh
Sumber Daya Manusia berasal paska sarajana elektro, paska sarjana komputer, Sarjana Elektro, Sarjana Komputer, Diploma teknik Elektro dan beberapa orang lulusan Sekolah Menengah Teknik (STM), dan sudah bekerja semenjak SPD Kototabang ini.

Tidak hanya terpaku pada penelitian penulis juga melakukan Mentenen peralatan Radar Atmosfir Equator ( EAR ) dan Mengkalibrasi Celilometer yang dibinbing oleh teknisi yang berasal dari Singapore dan Jepang ini dikarenakan peraralatan tersebut masih ada kejasama dengan RISH (Research Institut for Sustainable Humanosphere)Universitas Kyoto di Jepang.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan untuk penulisan laporan PKL dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  1. Teknik wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan pihak-pihak yang dapat memberikan masukan data yang berhubungan dengan laporan yang dibuat.

  1. Teknik Dokumen

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen yang ada ditempat PKL.

  1. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan isi laporan.

1.5. Sistematika Laporan

Didalam penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan industri mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

· BAB I

Berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan, Batasan masalah, lokasi dan waktu pelaksanaan PKL, dan metode pengumpulan data.

  • BAB II

Berisi tentang Deskripsi LAPAN berisikan tentang pengenalan LAPAN, kedudukan dan tugas pokok, visi dan program utama,struktur organisasi, sejarah SPD kototabang, fungsi, tujuan, struktur organisasi, uraian tugas, aktifitas instansi dan peralatan-peralatan yang ada pada instansi .

  • BAB III

Berisi Landasan teori yang menjelaskan tentang air glow, air glow imager

  • BAB IV

Analisa data yang menjelaskan fungsi spesifikasi alat, blok diagram, alat dan bahan, pengolahan data dan data pengamatan.

  • BAB V

Adalah penutupan yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

BAB II

DISKRIPSI LAPAN

2.1. Mengenal LAPAN

LAPAN (Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional) didirikan untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi kedirgantaraan di Indonesia. Kegunaan dan fungsi penelitian antariksa, Seperti :

  1. Pengamatan Bumi (Penginderaan Jauh)
  2. Teknologi Informasi, Telekomunikasi dan Navigasi
  3. Pemantauan Atmosfer dan Iklim
  4. Mitigasi Bencana
  5. Pengetahuan Baru
  6. Industri Baru
  7. Lingkungan Baru
  8. Sumber Daya Alam Baru

Sejarah dan Kronologi pembentukan LAPAN(Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional):

  • 31 Mei 1962 dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI).

· 22 September 1962 dibentuk Projek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Projek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun 1964.

· 27 November 1963 dibentuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program pembangunan kedirgantaraan nasional.

· Penyempurnaan organisasi LAPAN telah dilaksanakan melalui beberapa Keppres yang terakhir dengan Keppres Nomor 9 Tahun 2004 tentang LAPAN.

2.2. Kedudukan dan Tugas Pokok LAPAN

Kedudukan :

LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dikoordinasikan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang riset dan teknologi.

Tugas Pokok :

Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

Melaksanakan tugas Sekretariat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI), sesuai Keppres No. 99 Tahun 1993 tentang DEPANRI, sebagaimana telah diubah dengan Keppres No. 132 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Keppres No. 99 Tahun 1993. DEPANRI adalah suatu badan nasional yang mengkoordinasikan program-program kedirgantaraan antar instansi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah-masalah kedirgantaraan.

2.3. Visi dan Program Utama

Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai dengan kemajuan teknologi terutama dibidang komunikasi, maka LAPAN memantapkan Visi untuk menyongsong perubahan – perubahan iptek yang semakin cepat.

Meningkatkan Peran Iptek Kedirgantaraan dalam Mewujudkan Kesejahteraan Berkelanjutan

Visi harus bisa dikomunikasikan dan dijabarkan kepada seluruh warga LAPAN tiap SPD yang tersebar di Indonesia. Untuk menunjang kerja yang baik dan profesional dalam memanfaatkan teknologi sebagai wujud pengembangan ilmu pengetahuan Lembaga LAPAN menerapkan beberapa program utama, yaitu:

  • Teknologi Dirgantara dan Spin Off.
  • Sains Atmosfer, Iklim, dan Antariksa.
  • Teknologi dan Pemanfaatan Penginderaan Jauh.

2.4. Sruktur Organisasi LAPAN



Gambar 2.1. struktur organisasi LAPAN.

2.5. Sejarah LAPAN SPD Kototabang.

Banyak stasiun pengamat dirgantara(SPD) yang tersebar di indonesia. Salah satunya SPD kototabang. Pada tanggal 26 juni 2001, didirikan spd. Kototabang dan diresmikan radar atmsofer equator (ear) oleh mentristek dr. A.s.hikam.

Tugas pokok spd kototabang adalah melaksanakan pengamatan, perekaman, pengolahan dan pelaporan data pengamatan atmosfer ,ionosfer dan klimatologi melaksanakan pemeliharaan peralatan.

2.6. Fungsi SPD Kototabang

  1. Melaksanakan perencanaan kegiatan operasional di lapangan dengan pera peneliti dari instansi yang terkait baik dari dalam maupun dari luar negeri.
  2. Melaksanakan pengoperasian, perawatan, pemeliharaan, perbaikan, kalibrasi,dan pengembangan peralatan pengamat dirgantara yang ada di stasiun pengamat kototabang
  3. Melaksanakan kegiatan pengamatan, perekaman, dan pengolahan data dari data mentah menjadi data baku dalam format standart.
  4. Melasanakan penyimpanan, menggandaan dan penyebaran data dan infomasi hasil pengamatan.
  5. Melaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan pekerjaan dan menyusun laporan hasil pelasanaan program kegiatan pengamatan.

2.7. Tujuan stasiun SPD kototabang didirikan

Spd kototabang dibangun untuk melengkapi data pengamatan atmosfer dan ionosfer wilayah indonesia. Data ini diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai fonomena atmosfer dan ionosfer khatulistiwa, sehingga peristiwa peristiwa anomali atau gangguan-ganguan atmosfer dan ionosfer dapat diantisipasi lebih dini dengan baik

2.8. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas


Gambar 2.2. Diagram struktur oganisasi SPD Kototabang

SPD Kototabang LAPAN dikepalai oleh Bapak Muzirwan, M. Kom, yang bertugas untuk mengawasi dan memantau pekerjaan penanggung jawab peralatan yang ada.

2.9. Aktivitas Instansi

SPD Kototabang LAPAN merupakan lembaga riset dan penelitian kedirgantaraan. Penelitiannya membahas tentang fisika atmosfer, yang meliputi arah dan kecepatan angin, curah hujan, kelembaban, lapisan ionosfer sebagai pemantulan gelombang radio, data-data tentang awan, aerosol atau debu dan sebagainya. Data ini dapat berguna untuk penelitian tentang berbagai bidang..

Data yang didapatkan dari peralatan ini dikirim ke lembaga riset Jepang antara lain Kyoto University, Nagoya University, Hokkaido University, Shimane University, Tokyo Metropolitan University. Selain itu datanya juga dikirim ke LAPAN Bandung untuk dipergunakan oleh para peneliti LAPAN Bandung

Semua karyawan SPD Kototabang kecuali SATPAM bertugas 5 hari seminggu yaitu tiap harinya bekerja dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 Para teknisi juga ada yg bekerja pada hari sabtu dan minggu. Hal ini disesuaikan dengan waktu kerjanya sebanyak 5 hari seminggu.

3.10. Peralatan-peralatan SPD kototabang

3.10.1. Air Glow Imager

Airglow mempunyai fungsi untuk mengamati perilaku atmosfer. Perilaku atmosfer ini berupa gelombang yang diakibatkan oleh cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah Atmosfer atas. Cahaya hasil dari benda langit ini akan direkam oleh software.


Gambar 2.3. Air Glow Imager

3.10.2. Radar Atmosfer Equator (EAR)

Radar mempunyai Frekuensi 47 MHz dengan kekuatan 100 Kw. Radar ini memiliki antena sebanyak 560 buah pada diameter 110, pancaran diarahkan sampai sudut 30 dari Zenit, dengan jarak pengamatan 1,5 hingga 20 km atau diatas 90 km pada pengamatan anomaly Ionosfer. Radar di SPD Kototabang LAPAN merupakan radar atmosfer khatulistiwa terbesar dan termoderen di dunia, dan merupakan radar keempat terbesar untuk kawasan dunia setelah Jicamarca (Peru), MST radar (India) dan MU Radar (Jepang). Fungsi radar ini adalah untuk mendapakan arah dan kecepatan Angin dalam tiga dimensi, baik itu angin Zonal, Meridional, vertikal maupun horizontal.

P1010126


Gambar 2.4. Radar Atmosfer Equator

3.10.3. Radiometer

Radiometer berguna untuk mengukur kelembaban udara. Data yang didapatkan dari radiometer yaitu kandungan uap air dengan batas ukur sampai ketinggian 10 km.

Radiometer didirikan diatas sebuah bangunan dengan tinggi lebih kurang satu meter diatas permukaan tanah, dan ditopang dengan empat kaki sebagai penyanggah.

E:\lapan koto tabang\index.php_files\radiometer.JPG



Gambar 2.5. Radiometer

3.10.4. Optical Rain Gauge (ORG)

Optical Rain Gauge merupakan alat untuk mendapatkan data curah hujan (rainrate) yang terjadi secara terus menerus. ORG mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

- Curah hujan : 0,1 - 500 mm/jam

- Resolusi : 0,001 mm

- Sampling : 1 menit

E:\lapan koto tabang\index.php_files\org7.JPG

Gambar 2.6. Optical Rain Gauge

Optical rain gauge didirikan dengan tiang setinggi 1.5 m, kotak sebelah kanan merupakan transmiter, sedang kotak sebelah kiri merupakan receiver.

3.10.5. X-Band Rain Radar.

Radar mempunyai frekuensi 9,74 Ghz, Peak power 40 kW, Antene berdiameter 1,2 m, berat 250 kg, rotasi antene 2 rpm dan daerah pengamatan dari 0,25 – 31,5 km.Fungsi radar ini untuk mendapatkan data awan, baik berupa sebaran, posisi, dan arah penjalarannya.

P1010102



Gambar 2.7. X-band Radar

Pada gambar x-band radar, bagian atas merupakan sensor yang bergerak 360 derjat, pada bangunan di bawahnya ditempatkan komputer sebagai pengumpul data yang di ukur oleh x-band radar.

3.10.6. Desdrometer

Disdrometer berfungsi untuk mendapatkan data besarnya butiran hujan. Alat ini mulai melakukan pengamatan sejak tahun 2003. Dalam melakukan

pengamatan alat ini menggunakan kamera sebagai sensor.

E:\lapan koto tabang\index.php_files\disdrometer9.JPG



Gambar 2.8. Desdrometer

Gambar sebelah kiri merupakan unit sensor dari disdrometer, sedang sebelah kanan merupakan OEU dari disdrometer.

3.10.7. Ceilometer

Alat ini berfungsi untuk mendapatkan ketinggian awan. Ketinggian awan diukur mulai dari permukaan sampai dengan dasar awan, yang beroperasi secara otomatis dan terus menerus. Alat ini di install di SPD KotoTabang dan mulai melalukan pengamatan tahun 2003.

E:\lapan koto tabang\index.php_files\ceilometer10.JPG


Gambar 2.9. Ceilometer

3.10.8. RASS

RASS mempunyai speaker dan profiler khusus. Speaker ini memancarkan suara arah vertikal dengan f~2000 Hz, dengan memanfaatkan gelombang suara untuk mendapatkan profil temperature vertical sampai ketinggian kurang lebih l - 20

E:\lapan koto tabang\index.php_files\rass.JPG





Gambar 2.10. RASS

3.10.9. Micro Rain Radar

Radar bekerja di frekuensi 24,1 GHz, transmit power 50 mW, dan terdapat receiver-transmitter offaet parabolic dengan diameter 0,6 m. Alat ini berfungsi untuk mendapatkan data kandungan uap air yang ada di atmosfer

E:\lapan koto tabang\index.php_files\13.JPG




Gambar 2.11. micro rain radar

3.10.10. Meteor Wind Radar

Radar mempunyai fungsi untuk memonitor meteor yang jatuh di Atmosfer. Alat ini juga dapat melihat keadaan angin dari meteor-meteor ini.

E:\lapan koto tabang\index.php_files\mwr16.JPG


Gambar 2.12. Meteor Wind Radar

3.10.11. Lidar

Alat mempunyai fungsi untuk mengukur Areosol, debu dan lainnya. Hasil pengamatan alat ini dapat mencapai ketinggian sekitar 60 km, bahkan bisa mencapai ketinggian 90 km

E:\lapan koto tabang\index.php_files\lidar.JPG









Gambar 2.13. Lidar

3.10.12. GPS ( Global Position System )

GPS merupakan sistem penentuan posisi global. GPS mempunyai jenis 2 macam yaitu GPS Centilasi dan GPS TEC. GPS TEC berguna untuk menentukan total electron content (TEC) Ionosfer. GPS centilasi berfungsi mengetahui koreksi ionosfer dan gangguannya untuk keperluan komunikasi dan navigasi






Gambar 2.14. GPS

3.10.13. Magnetometer

Alat ini menghasilkan parameter Geomagnet, komponen H, D, dan Z. Peralatan ini merupakan kerjasama antara LAPAN, BMG, RASC.

Gambar 2.14. Magnetomete

3.10.14. Ionosonda.

Alat mempunyai fungsi untuk mengamati Ionosfer, meliputi frekuensi maksimum, minimum, dan optimum. Keluaran dari alat ini ditampilkan dalam bentuk Ionogram.



Gambar 2.15. Ionosonda

3.10.15. GRBR ( Gnu Radio Beacon Receiver)

GRBR merupakan system pengukuran TEC berbasis GNU Radio, dimana kita menggunakan system penerima radio beacon satelit berbasis free software GNU Radio

F:\FOTO\Photo KEGIATAN 2009\03BARUNA(55).jpg

Gambar 2.16. GRBR

3.10.16. Co2

Alat ini berguna untuk mengukur kadar kandungan Co2 permukaan

Gambar 2.17. Co2

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Air Glow

Selama malam hari, atmosfer bumi pada tempat yang tinggi (di atas 80 km) memancarkan cahaya lemah (tak terlihat) di banyak bentuk panjang gelombang, yang disebut emisi airglow. Emisi airglow utama adalah dua bentuk pada panjang gelombang 557.7 dan 630.0 nm dari atom oksigen dan banyak bentuk dari hidroksil (OH) pada panjang gelombang di daerah dekat-inframerah.

Emisi green-line oksigen pada panjang gelombang 557.7 nm dan emisi OH-band dekat inframerah memiliki pancaran lapisan-lapisan dekat kawasan mesopause (masing-masing ~95 ± 5 km dan ~86 ± 5 km), di mana suhu atmosfer terendah di atmosfer bumi. Karena kerapatan elektron sangat rendah pada kisaran ketinggian ini, variasi emisi airglow ini dikendalikan oleh variasi dalam kepadatan dan temperatur di atmosfer netral, sebagian besar disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosfer.

Emisi oksigen red-line pada panjang gelombang 630.0 nm berasal dari thermosphere terendah pada ketinggian 200-300 km. Emisi ini pada dasarnya adalah hasil dari eksitasi atom oksigen oleh interaksi antara molekul oksigen (O2) dan ion oksigen (O+) (misalnya, Sobral et al., 1993). Kerapatan O+ pada dasarnya sama dengan kerapatan elektron dalam lapisan F ionosfir. Dengan demikian, intensitas dari 630.0 nm airglow merupakan suatu indikator yang sensitif dari variasi kepadatan ion dan ketinggian ionosfer.

3.11. Air Glow Imager

Airglow di atas Kototabang Sumatera Barat (0.2°S, 100.3°E) telah diamati dengan menggunakan All-Sky Camera Imager sejak 26 Oktober 2002 sampai dengan saat sekarang. Pemasangan peralatan penelitian airglow ini merupakan kerjasama antara pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Indonesia dengan Nagoya University Japan. Penelitian tentang lapisan ionosfer ini penting sekali dilakukan terutama untuk mengetahui secara rinci dan terus menerus apa yang terjadi di lapisan atmosfer atas serta transfer/peralihan enegi dari atmosfer bawah.

Airglow imager berfungsi untuk mengamati perilaku atmosfer (berupa gelombang-gelombang) yang diakibatkan oleh cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah Atmosfer atas. Menggunakan all-sky imager sensitivitas tinggi dengan cooled Charge-Coupled Device (CCD) dan band-pass filter yang terbatas, seseorang dapat memperoleh gambar-gambar dua dimensi dari emisi airglow atmosfer dan gelombang-gelombang ionosfir pada rentang ketinggian ini (misalnya, Taylor et al., 1995; Mendillo et al., 1997). Semenjak perkembangan cooled-CCD kamera pada 1990-an, ada banyak pengukuran imager dari kedua gelombang mesospheric dan thermospheric melalui emisi airglow.

Pentingnya Penelitian adalah melihat iregularitas ionosfer yang terjadi di lintang rendah dekat ekuator magnetik yang diketahui mengganggu perambatan gelombang radio pada rentang frekuensi beberapa GHz pada band yang digunakan untuk sistem navigasi dan komunikasi seperti satelit GPS.

BAB IV

ANALISA DATA

4.1. Fungsi Dan Spesifikasi Alat

Airglow mempunyai fungsi untuk mengamati perilaku atmosfer. Perilaku atmosfer ini berupa gelombang yang diakibatkan oleh cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah Atmosfer atas. Cahaya hasil dari benda langit ini akan direkam oleh software.


Gambar 4.1. Air Glow Imager

4.2. Blok Diagram


Gambar 4.2. Blok Diagram

4.3. Alat dan Bahan

  1. Fish-eye lens

Lensa fish-eye atau mata ikan (f = 24 mm) di kepala kamera mempunyai bidang pandang 1800. Permukaan lensa ini dapat diganti dengan lensa 45 mm dan 80 mm untuk bidang pandang yang terbatas, masing-masing 760 dan 470.

  1. CdS optical sensor

Sensor yang mengendalikan shultter untuk melindungi all sky kamera dari sinar matahari langsung. Pada dasarnya all sky kamera sangat sensitif teerhadap sinar ultra violet

  1. Shutter

Penutup yang digerakan mekanik dari cds optical sensor untuk melindungi all sky kamera.

  1. Filter wheel

Tabel 4.3. Detail filter, jenis waktu pencahayaan dan tingkat sensitivitas untuk All-Sky Camera Imager

Ch

Emission

Wavelength

(nm)

Bandwidth

(nm)

Exposure

(sec)

Sensitivity

(count/R/s)

*1

1

IO

557,7

1,96

105

0,056

2

IO

630,0

1,98

105

0,115

3

OH

720-910*

190

15

-

4

IO

777,4

1,78

165

0,089

5

bg

572,5

2,06

105

0,082

Memperlihatkan daftar filter dan sensitifitas dari imager. Airglow imager memiliki empat filter pada roda yang berputar untuk mengukur panjang gelombang 557.7 nm (saluran 1), 630.0 nm (saluran 2), dan emisi OH-band (saluran 3), dan emisi latar belakang langit 572.5 nm (saluran 5). Beberapa imager memiliki tambahan filter untuk mengukur emisi dari oksigen termosfer (777.4 nm), pada saluran 4. Bandwidth dari band-pass filter untuk pengukuran bentuk emisi adalah ~1-2 nm. Waktu pencahayaan (exposure time) untuk memperoleh gambar 557.7 nm, 630.0 nm, dan OH-band adalah masing-masing 105 s, 165 s, dan 10-15 s. Dalam operasional rutin imager, gambar saluran 1-3 (557.7 nm, 630.0 nm, dan OH band) diperoleh secara berurutan, sedangkan gambar saluran lain diambil sebentar-sebentar.

  1. Cooled CCD camera dan controler

Cahaya yang masuk dari permukaan lensa melewati telecentric optics yang dibuat oleh KEO Consultants dan difokuskan pada thinned and back-illuminated 512×512 cooled-CCD detectors (Hamamatsu C4880).

  1. Personal computer

Data gambar dari kamera direkam pada suatu optical disk 640 MB melalui komputer dan juga dapat diakses melalui suatu jaringan komputer.

  1. Backup battery

Berfungsi memback up personal computer yang dapat beroperasi selama lebih dari 10 menit.

4.4. Pengolahan Data

Airglow merupakan suatu indikator yang sensitif dari variasi kepadatan ionosfer dan ketinggian ionosfer. Variasi emisi airglow ini dikendalikan oleh variasi dalam kepadatan dan temperatur di atmosfer netral, sebagian besar disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosfer. Gambar diatas memperlihatkan skematik diagram dari All-Sky Camera dengan 5 posisi roda filter. Lensa fish-eye (f = 24 mm) di kepala kamera mempunyai bidang pandang 1800. Permukaan lensa ini dapat diganti dengan lensa 45 mm dan 80 mm untuk bidang pandang yang terbatas, masing-masing 760 dan 470. Shutter dikendalikan oleh personal computer, yang didesain untuk menutup ketika siang hari dideteksi oleh sensor optik CdS sebagai suatu fail-safe system. Filter wheel berisikan 5 (3-inch) filter, yang karakteristiknya dapat dilihat pada Tabel 1. Cahaya yang masuk dari permukaan lensa melewati telecentric optics yang dibuat oleh KEO Consultants dan difokuskan pada thinned and back-illuminated 512×512 cooled-CCD detectors (Hamamatsu C4880). Data gambar dari kamera direkam pada suatu optical disk 640 MB melalui komputer dan juga dapat diakses melalui suatu jaringan komputer. Keseluruhan sistem diback up oleh sebuah power supply yang dapat beroperasi selama lebih dari 10 menit. Kamera mampu mendeteksi suatu gambar airglow dengan pencahayaan 2-3 menit untuk emisi OI, Na dan O2-band, dan 15 detik pencahayaan untuk emisi OH-band.

4.5. Data Pengamatan

Iregularitas ionosfer yang terjadi di lintang rendah dekat ekuator magnetik (disebut spread F ekuatorial) diketahui mengganggu perambatan gelombang radio pada rentang frekuensi beberapa GHz pada band yang digunakan untuk sistem navigasi dan komunikasi seperti satelit GPS.

Salah satu penyebab terjadinya spread F adalah instabilitas Rayleigh-Taylor, yang mengakibatkan adanya gelembung plasma (plasma bubble). Penipisan plasma (plasma depletions) skala besar di ionosfer ekuatorial atau gelembung plasma (plasma bubble), adalah daerah dimana kerapatan plasma jauh lebih rendah dibandingkan dengan kerapatan plasma lingkungannya dan berada sepanjang garis gaya medan magnet bumi. (Mendillo dkk, 1992; Huang dkk, 1993 dalam Fagundes P.R., 1999). Plasma depletions terjadi di daerah F ekuatorial, bergerak vertikal ke atas sampai ke ketinggian lapisan F ionosfer. Kadangkala penipisan ini mencapai ketinggian 2500 km (Fagundes et al., 1997; Woodman and LaHoz, 1976). Keberadaan gelembung plasma dapat dilihat pada data hasil pengamatan menggunakan All-sky CCD imager.

Gambar 2 menunjukkan perkembangan dan pergerakan plasma bubble dari 630.0 nm pada malam tanggal 29 Januari 2006. Pada malam ini, pengamatan dimulai jam 22:10:01 LST (15:10:01 UT). Tanda-tanda kemunculan awal dari plasma bubble dapat terlihat bahkan di awal gambar, ketika depletions yang sangat lemah teramati. Plasma bubbles terlihat berkembang secara penuh pada 23:01:01 LST (16:01:01 UT). Peningkatan intensitas 630,0-nm juga terlihat dari gambar. Pergerakan plasma bubble juga terlihat dari arah barat menuju timur.

Gambar 4.4. Pengamatan Airglow Imager pada panjang gelombang 630.0-nm tanggal 29 Januari 2006. Terlihat plasma bubble bergerak menuju ke timur (eastward)

Tidak semua kejadian plasma bubble dapat diamati, karena terbatasnya kondisi langit cerah di lokasi pengamatan. Intensitas airglow pada panjang gelombang 630.0 nm sesuai untuk kerapatan elektron pada ketinggian sekitar 250 km yaitu pada sisi bawah lapisan F ionosfer. Analisis hasil pengamatan pada panjang gelombang ini memungkinkan kita mengetahui distribusi dua dimensi kerapatan elektron ke arah horisontal pada ketinggian tersebut. Gangguan ionosfer kearah horisontal pada ketinggian 100 km atau lebih dapat dikenali dari struktur gelombang pada gambar. Peta intensitas airglow pada panjang gelombang 630.0 nm dengan pixels 512 x 512 diperoleh setiap 4.5 menit dengan waktu ekspose 105 detik.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil setelah penulis menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:

  1. LAPAN didirikan untuk melakukan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi kedirgantaraan di Indonesia.
  2. Kegiatan SPD LAPAN Kototabang diantaranya yaitu;

Permodelan iklim

Pengkajian ozon dan polusi udara

Aplikasi klimatologi dan lingkungan

Aplikasi geomagnet dan magnet antariksa

Ionosfer dan telekomunikasi

  1. Pemasangan peralatan Air Glow Imager penting dilakukan terutama untuk mengetahui secara rinci dan terus-menerus apa yang terjadi dilapisan atmosfer atas serta tranfer/peralihan energi dari atmosfer bawah.
  2. Plasma Bubble dan diketahui mengganggu perambatan gelombang radio pada rentang frekuensi beberapa GHz pada band yang digunakan untuk sistem navigasi dan komunikasi seperti satelit GPS.
  3. Tidak semua kejadian plasma bubble dapat diamati, karena terbatasnya kondisi langit cerah di lokasi pengamatan.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:

  1. Lebih terintegrasi, terstruktur dan salin melengkapi pada saat bekerja di ruangan maupun dilapangan.
  2. Pentingnya ditingkatkan kesadaran staf akan pengetahuan dalam hal pemakaian/pengoperasian alat, keamanan dan keselamatan kerja.